Friday, May 29, 2015

Review Film Chappie

Review Film Chappie
Score yang mencapai angka 7 di imdb membuat saya penasaran untuk nonton film ini, dan akhirnya nonton juga meskipun tadinya males nonton karena bentuk robotnya terkesan cupu gak segagah autobot atau decepticon di Transformer, apalagi trailernya juga terkesan biasa-biasa saja.

Awal film dibuka dengan adegan aksi para robot polisi yang cara pengambilan gambarnya mirip liputan langsung dari stasiun TV, atau mirip dengan film dokumenter, dan setelah melihat aksi para robot ini saya pun mulai merasa, "Oke, keliatannya cukup keren".


Thursday, May 28, 2015

Review Mad Max Fury Road

Review Mad Max Fury Road
Tadinya sih gak kepengen nonton film ini, secara saya ga suka film dengan latar belakang dunia antah berantah. Dulu sayah cuma nonton Mad Max 1 & 2, tapi yang ke-3 udah gak nonton karena udah gak jelas dunianya dan gak tertarik nongtonnya juga.

Cuma karena penasaran ajah apalagi score IMDBnya cukup tinggi akhirnya saya nonton juga film ini. Dan pada 5-10 menit pertama saya bete nontonnya karena gak betah liat suasana yang serba tandus dan tokoh-tokoh gila yang gak jelas. Tapi lama kelamaan ternyata seru juga, apalagi konsep film inih cukup unik karena 90% adegan sepanjang film adalah adegan kejar-kejaran kendaraan tempur, perang di jalanan antar orang-orang gila, dan adegan perangnya cukup keren.

Adegan berdarah-darah ada, tapi gak GORE masih biasa menurut saya mah, tapi buat yang gak kuat lihat adegan tangan ditusuk jarum infus atau adegan badan ditusuk pake pisau ya jangan nonton.

Review Avengers Age of Ultron

Setelah nunggu cukup lama, akhirnya nongol juga Avengers Age of Ultron ini. Karena keren rasanya para superhero yang punya kekuatan berbeda-beda disatukan dalam satu film, dan seinget saya ini baru terjadi di dunia film layar lebar di mana banyak superhero berkumpul, yang selama ini cuma bisa dilihat lewat komik atau film-film animasi.

Tapi karena mengingat pengalaman-pengalaman sebelumnya yang pernah kecewa pada sekuel sebuah film laris, maka kali ini saya gak pasang ekspektasi tinggi saat menontonnya, karena resiko dari sebuah film sekuel adalah belum tentu sebagus yang pertama. Untungnya sejak awal saya gak punya ekpektasi tinggi saat nonton ini, apalagi waktu pertama kali liat trailernya saja saya udah ngerasafilm  ini bakalan biasa-biasa aja. Dan memang setelah ditonton gak ada memorable scenes atau memorable quotes selain pertunjukan CGI yang realistik dan full baku hantam.


Tomorrow Land Ternyata Cukup Keren

review tomorrowland
Telat nonton film ini karena tadinya gak tertarik sama sekali untuk nonton, secara saya kurang suka film dengan background tentang negeri antah berantah atau masa depan yang terlalu futuristik.

Tapi entah kenapa dua hari ini mendadak dapat wangsit untuk nonton film ini, bahkan seolah ada yang nyuruh kalo saya harus, wajib, dan kudu nonton. Maka meskipun rada males hari ini nontonlah saya di bioskop Margo Platinum Depok, walaupun saya kurang suka nonton di sana karena kursinya kurang bagus susunan ketinggiannya menurut saya, soalnya kepala penonton yang duduk di depan kelihatan nongol dan bisa ngalangin layar apalagi kalo badannya tinggi, wah udah deh bete. Lagian pernah juga waktu nonton The Hobbits Desolation of Smaug, depan saya ibu-ibu dan anak kecil, dan si anak gak bisa diem berdiri ngalangin saya, sampe saya tegur juga tuh anak. Tapi hari ini terpaksa nonton di sana sehubungan di Depok cuma tinggal di situ yang masih main, Detos 21 udah gak tayang.